Cara Menentukan Harga Properti

Cara Menentukan Harga Properti

 

Dalam Menentukan Harga sebuah Properti, perlu anda perhatikan bahwa anda perlu menilainya secara perhitungan bisnis bukan secara emosional. Sehingga dalam penentuan harga properti bisa mendapatkan harga atau nilai yang riil.

Berikut beragam cara dalam menentukan harga properti:

Perlu Tahu Harga Transaksi dan Harga Sesungguhnya

Harga jual beli yang terjadi merupakan harga transaksi dari properti tersebut. Jika mendapatkan harga di bawah harga likuidasi, tentunya akan sangat menguntungkan dari pihak pembeli. Sebaliknya, jika dapat menjual dengan harga lebih tinggi lagi, maka pasti akan menguntungkan pihak penjual.

Pahami Harga Reproduksi Baru

Harga reproduksi baru adalah harga tanah sekitar ditambah harga bangunan baru. Jadi harga ini merupakan penjumlahan antara harga tanah pasaran di wilayah tersebut dengan harga bangunan yang baru dibangun menggunnakan biaya material terkini.

Harga ini dapat juga disebut sebagai biaya penggantian (replacement cost). Harga inilah yang umumnya digunakan para developer atau pengembang untuk memasarkan properti (perumahan) yang baru didirikan.

Untuk itu, jangan sampai terkecoh bahwa harga tanah yang ditawarkan melebihi harga pasar. Terkadang, itu hanyalah cara developer dalam mendapatkan tambahan keuntungan. Selain itu, pastikan Anda perlu memiliki data harga bangunan sesuai dengan harga material yang terkini.

Apa itu Harga Permintaan?

Nah, selanjutnya di dunia properti ada juga istilah Harga Permintaan. Apa itu? Harga permintaan biasanya disebut juga harga emosional. Harga permintaan adalah harga properti yang ditawarkan oleh penjual kepada calon pembeli.

Cukup banyak penjual yang menetapkan harga propertinya secara emosional. Contohnya, jika rumah yang dijual tersebut pernah dijadikan tempat tinggal atau ditempati oleh sosok orang terkenal (public figure), maka rumah itu biasanya akan ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan harga pasarannya.

Untuk itu, sebaiknya Anda sebagai calon pembeli yang ingin berinvestasi di properti bisa tidak mudah terpancing dengan hal-hal yang semacam ini. Tetap teliti dengan harga pasaran properti di daerah tersebut dan pastikan harga yang Anda sepakati itu masih dalam batas wajar.

Paham dan Mengerti mengenai Harga Pasar

Salah satu hal yang harus dipahami sebelum Anda berinvestasi di sektor properti ini adalah memahami apa itu harga pasar. Dalam dunia properti, harga pasar adalah harga reproduksi baru (harga tanah ditambah harga bangunan baru) yang dikurangi dengan depresiasi dari nilai bangunan tersebut.

Contoh, sebuah rumah baru saja dibangun dengan harga di kisaran Rp500 juta. Kemudian pada tahun ketiga, nilai rumah tersebut berkurang karena berbagai faktor, seperti kondisi bangunan yang rusak dan lainnya.

Nah, pengurangan nilai rumah itu biasanya sekitar 5% dari harga awal. Tapi perlu diingat, kendati nilai bangunan itu berkurang atau mengalami penyusutan, namun untuk nilai dari tanahnya tidaklah berkurang. Sebaliknya, nilai tanah justru akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Oleh sebab itu, bisa jadi harga properti dengan bangunan yang telah lama tetap mengalami peningkatan. Akibat depresiasi harga bangunan yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga pasaran tanah yang menjadi lokasi bangunan tersebut.

Tahu Harga Jual Cepat

Nah, harga jual cepat ini pastinya sudah tidak asing lagi di telinga. Ketika seseorang sedang membutuhkan dana segar, maka dia akan menjual apa yang dimiliki dan memungkinkan untuk dijual, tak terkecuali rumah.

Harga jual cepat biasanya digunakan oleh pihak bank sebagai patokan harga untuk penafsiran. Harga ini disebut pula sebagai harga likuidasi, karena biasanya jika terjadi kredit macet, maka pihak bank akan menjual properti agunan di bawah harga pasarannya.

BELUM TAU PERBEDAAN BPR dan BANK UMUM?

BELUM TAU PERBEDAAN BPR dan BANK UMUM?

Sampai saat ini sebagian masyarakat banyak yang belum tau perbedaan bank umum dan bpr. Umumnya orang mengira BPR seperti koperasi harian seperti yang ada di desa-desa. Padahal BPR sendiri merupakan salah satu lembaga keuangan yang diakui pemerintah dan memiliki fungsi yang berbeda dengan bank umum.

Lalu apakah anda tau mengenai perbedaan BPR dan Bank UMUM?

Mari kita bedah bersama-sama mengenai perbedaan Bank Perkreditan Rakyat dan Bank UMUM.

Perbedaan Bank Umum dan BPR Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 Pasal 1

ayat 3 : Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran ;

ayat 4 : Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran ;

Dari undang-undang tersebut bisa disimpulkan ada perbedaan dari BPR dan Bank Umum yakni jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPR hanya fokus menyimpan dana dan Menyalurkan dalam bentuk Kredit serta tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran seperti Bank UMUM.

Lalu apakah menyimpan dan meminjam uang di BPR tidak aman?

BPR merupakan Lembaga Keuangan yang diakui oleh Negara dan dilindungi oleh undang-undang. Selain itu BPR juga diawasi oleh OJK serta menjadi peserta Lembaga Penjamin Simpanan. Sehingga segala kegiatan perbankannya sudah melalui asas dan prosedur yang mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kamu bisa Simpan dan Pinjam dana di BPR dengan nyaman.